Masa pandemi Covid-19 adalah masa di mana semua keadaan tidak seperti biasa dilakukan oleh semua kalangan termasuk dunia pendidikan. Covid-19 adalah penyakit yang menyerang pernapasan manusia dengan gejala pernapasan akut, seperti demam, batuk dan sesak napas. Penyakit ini dengan cepat menular pada manusia dengan tetesan air liur yang keluar dari orang yang mengidap penyakit ini. Oleh sebab itu, semua kegiatan harus dihentikan dan mengharuskan orang untuk menggunakan dan membiasakan menggunakan masker, selalu cuci tangan dan jaga jarak. Hal ini mengakibatkan pembelajaran pun tidak boleh dilakukan secara tatap muka melainkan harus dilakukan dari rumah.
Covid-19 atau nama lainnya adalah Coronavirus merupakan suatu sekumpulan virus dari subfamili Orthocronaviriane dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virrus ini dapat menyebabkan penyakit pada mamalia, burung dan bahkan menyerang manusia. Pada manusia, coronavirus dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan yang umumnya ringan seperti flu, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan Covid-19 yang sifatnya lebih mematikan (Rohim Nur, 2020: 228). Walaupun demikian kegiatan pembelajaran daring ini harus di ikuti dengan baik oleh guru dan siswa. Siswa harus selalu aktif selama pembelajaran dan memiliki jiwa semangat yang tinggi dalam kondisi apapun.
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien apabila didukung dengan adanya media yang menunjang. Penggunaan pembelajaran daring (dalam jaringan) dapat dilaksanakan oleh semua tingkatan sekolah baik SD, SMP, maupun SMA. Proses belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien apabila didukung dengan tersedianya media yang menunjang. Penyediaan media serta metodologi pendidikan yang bersifat dinamis, kondusif serta dialogis sangat diperlukan bagi pengembangan potensi peserta didik secara optimal. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga akan dapat menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung, karena mereka dapat terlibat aktif selama pembelajaran (Suwardi, 2014: 300).
Kegiatan belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien yang tentunya akan mudah dicapai apabila pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka. Keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan yang melibatkan siswa secara langsung selama proses pembelajaran. Keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran daring (dalam jaringan) tentunya harus mencakup beberapa indikator seperti berikut: 1) Siswa ikut serta dalam melaksanakan tugas, 2) Aktif mengajukan pertanyaan apabila tidak dimengerti baik bertanya kepada guru maupun teman, 3) Ikut melaksanakan diskusi, 4) Ikut serta dalam pemecahan suatu permasalahan yang sedang dibahas dalam suatu materi tertentu, 5) Ikut serta mencari informasi untuk memecahkan permasalahan yang sedang dibahas dalam suatu materi tertentu, 6) Siswa mampu menilai dirinya sendiri atas hasil yang telah diperolehnya, seperti misalnya melaksanakan tugas dengan materi pembahasan yang sudah dijelaskan sebelumnya (Sudjana, 2010: 16). Dari keenam indikator tersebut, diharapkan keaktifan belajar siswa melalui pembelajaran daring dapat dipahami oleh siswa dengan baik
Berbagai contoh media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yaitu:
1.Media Pembelajaran Online Media pembelajaran online merupakan media yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna (user) sehingga pengguna dapat mengendalikan dan mengakses apa yang menjadi kebutuhan pengguna, seperti mengunduh ataupun mengupload materi. Dalam penggunaan media pembelajaran online, pembelajaran bersifat mandiri dan memiliki interaktifitas tinggi sehingga dapat meningkatkan ingatan, memberikan pengalaman belajar melalui teks, video dan animasi yang dibuat sehingga informasi yang akan disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan dipelajari oleh siswa. Selain itu, siswa pun dapat mengumpulkan hasil belajar secara online dengan mudah dan cepat melalui email, mengirim komentar di forum diskusi, chat, dan melakukan video conference.
Berbagai media pembelajaran online yang dapat digunakan dalam pembelajaran, yaitu:
a. Google Classroom
Google classroom atau ruang kelas google adalah suatu tempat pembelajaran online yang dapat memudahkan guru dalam memberikan informasi, membagikan materi pembelajaran serta melakukan penilaian. Dengan google classroom pembelajaran dapat tersampaikan secara maksimal kepada seluruh siswa secara online. Menurut Hakim, 2016 mengungkapkan bahwa google classroom adalah layanan berbasis internet yang disediakan oleh google sebagai system elearning. Service ini didesain untuk membantu pengajar membuat dan membagikan tugas kepada siswa secara online atau paperless. Ini berarti, butuh akses internet untuk dapat masuk ke dalam google classroom. Google classroom didesain bagi siswa, guru, wali murid dan administrator (Harjanto dan Sumarni, 2019).
b. Whatsapp
Whatsapp merupakan salah satu media komunikasi yang sangat popular saat ini. Whatsapp dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran. Aplikasi ini dapat melakukan percakapan secara online dengan jumlah patisipan yang tidak terlalu banyak, memasukkan teks, suara dan video. Whatsapp juga adalah aplikasi yang sederhana, aman dan mudah karena sebagaian besar orang menggunakan aplikasi ini.
c. Zoom
Zoom adalah sebuah aplikasi pertemuan gratis dengan video dan berbagi layar hingga 100 orang atau lebih. Aplikasi ini dapat digunakan dalam berbagai perangkat seluler, laptop atau alat komunikasi lain yang mendukung. Zoom dapat mengadakan pertemuan, dialog dan diskusi langsung dengan orang lain dan berbagi materi yang akan di jelaskan dengan sharing screen. Selain itu juga, guru dapat membuka ruang chat atau diskusi dengan siswa sehingga pembelajaran menjadi lebih aktif.
2. Media Pembelajaran Offline
Media pembelajaran offline adalah media yang dapat digunakan secara offline yang dilengkapi dnegan alat pengontrol / navigasi yang dapat digunakan oleh pengguna (user). Media ini berjalan secara berurutan dengan alat pengontrol dari pengguna. Presentasi ini dapat berupa compact disk (CD) atau disajikan menggunakan flashdisk. Karakteristik menggunakan media pembelajaran offline yaitu materi pembelajaran terpadu, waktu pembelajaran tetap atau pasti, dikontrol oleh guru, pembelajaran searah/linier, sumber informasi telah diedit, dan teknologi yang digunakan telah dikenal.
Pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai media pembelajaran yang telah disediakan saat ini baik secara online maupun offline. Guru dapat berinovasi dalam memberikan dan menyampaikan materi kepada siswa. Media pembelajaran online dapat digunakan dengan menggunakan aplikasi yang telah ada, seperti program dari google yaitu google classroom, zoom, whatsapp dan aplikasi lainnya. Sedangkan media pembelajaran offline dapat berupa compact disk dengan mendesain materi di dalam CD dan diberikan kepada siswa untuk dipelajari.