>> Penerapan Prosedur Lachenbruch pada Kasus Quadratic Discriminant Analysis (oleh Dewi Rachmatin dan Kania Sawitri)

Telah disajikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI Tahun 2009

Abstrak

Hasil-hasil penelitian tentang Linear Discriminant Analysis (LDA) maupun Quadratic Discriminant Analysis (QDA) kebanyakan menggunakan metode Apparent Error Rate (APER) dalam mengevaluasi aturan pengelompokkan dalam Analisis Diskriminan. Metode APER ini mempunyai kelebihan yaitu mudah dihitung, tetapi sayangnya cenderung menaksir terlalu rendah Actual Error Rate (AER), kecuali jika ukuran sampel populasi-populasi yang akan dikelompokkan sangat besar. Oleh karena itu pada penelitian ini diterapkan suatu metode yang disebut Prosedur Lachenbruch, untuk mengatasi hal tersebut. Pada prosedur ini sampel dibagi menjadi dua bagian yaitu sampel yang digunakan untuk membentuk aturan pengelompokkan (training sample) dan sampel yang digunakan untuk mengevaluasi hasil pengelompokkan (validating sample).  Prosedur Lachenbruch ini diterapkan pada data dua spesies lalat pengigit (biting fly) dengan genus Leptoconos, yang sama secara morpologi dan selama beberapa tahun kedua spesies ini dianggap sama. Hasil analisis QDA terhadap data ini menunjukkan bahwa kedua spesies ternyata berbeda.

Kata Kunci : Quadratic Discriminant Analysis (QDA), Prosedur Lachenbruch, Apparent Error Rate (APER) dan Actual Error Rate (AER).

Selengkapnya