Pengembangan PTK dan KTI

6. Pengembangan PTK Dan KTI

6.1 Pengantar

Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, pernyataan, atau gagasan orang lain. KTI disusun berdasarkan fakta, peristiwa, gejala, pendapat atau gagasan yang tidak merupakan fiksi atau fantasi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu Karya Tulis Ilmiah.

PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisifatif. Artinya, peserta PPG tidak melakukan penelitian secara sendiri, akan tetapi berkolaborasi dan partisipasi dengan teman sejawat atau kolega yang berminat sama dalam hal permasalahan penelitian, misalnya dengan guru pamong dan dosen pembimbing dari LPTK penyelenggara PPG, dalam penyempurnaan kurikulum, peningkatan kinerja, atau pengembangan profesi.

Kegiatan meneliti bagi kebanyakan guru di Indonesia belum sepopuler di negara negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Jepang. Padahal, kegiatan berpikir berdasar problem-solusi, mengkaji ulang, dan menindaklanjutinya melalui praktek merupakan kegiatan yang perlu dibudayakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Melalui penelitian tindakan kelas guru berkesempatan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya melalui kegiatan mengkaji dan menindaklanjuti permasalahan berdasarkan potensi yang dimiliki, menerapkan temuan dari hasil pengkajian, berpikir reflektif dan inovatif, dan terampil dalam menjawab berbagai tantangan dalam kegiatan pembelajaran. Konsekuensinya guru yang mampu mengembangkan diri melalui kegiatan kaji-tindak ini akan menjadi guru yang kritis, sistematis, dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang berkualitas. Akibatnya, keterlibatan guru secara langsung melalui suatu aksi yang termaknai dapat meningkatkan pemahaman guru tentang proses belajar mengajar, sehingga akan tercipta guru-guru yang handal, dan mampu melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan kata lain akan lahir guru-guru profesional yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas (high standard) dan mampu berbicara di arena global.

6.2 Prosedur Operasional Baku

Prosedur Operasional Baku (POB) disusun sebagai acuan bagi para peserta PPG dan pembimbing dalam melaksanakan proses pembimbingan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di sekolah tempat PPL yang berkolaborasi dengan guru pamong. POB ini memuat mekanisme dalam penyusunan KTI pada Program Profesi Guru Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI, sehingga dihasilkan KTI yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan berkualitas. Adapun mekanisme penyusunan KTI adalah sebagai berikut:

  1. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik untuk mengontrak matakuliah KTI.
  2. Mahasiswa menghadap koordinator Karya Tulis Ilmiah untuk mengajukan judul PTK.
  3. Penentuan pembimbing I dan II diambil dari dosen pembimbing dan guru pamong dari sekolah mitra.
    • Pembimbing PTK disahkan dengan menggunakan Surat Keputussan (SK) dari dekan yang diusulkan oleh Ketua Jurusan, dengan masa berlaku 2 semester.
    • Mahasiswa menyusun proposal PTK dibawah bimbingan dosen pembimbing dengan lama bimbingan maksimal selama 1 semester dengan prekuensi bimbingan minimal 8 kali untuk tiap pembimbing.
    • Setelah proposal disetujui dan ditandatangani dosen pembimbing, mahasiswa mendaftarkan diri kepada koordinator Karya Tulis Ilmiah untuk seminar proposal.
    • Perbaikan proposal PTK hasil seminar diserahkan kepada krtua pelaksana PPG.
    • Peserta PPG yang dinyatakan lulus seminar proposal PTK, selanjutnya menyelesaikan PTK dibawah bimbingan dosen pembimbing maksimal selama 1 semester.
    • Proses pembimbingan penyusunan PTK sampai dijinkan untuk mengikuti seminar hasil penelitian minimal telah melaksanakan bimbingan 8 kali untuk tiap dosen pembimbing.
    • Setelah laporan PTK dipandang memadai dengan ditanda tangani oleh kedua dosen pembimbing, mahasiswa menyeminarkan hasil penelitiannya.
    • Mahasiswa menyerahkan laporan penelitian dan artikel karya ilmiah ke Jurusan Pendidikan Matematika.